ADVERTISEMENT Pancasila merupakan philosopische grondslag atau pandangan hidup bangsa yang perlu dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang fundamental dan merupakan kristalisasi dari nilai-nilai hidup yang telah dianut oleh banyak masyarakat Indonesia sejak dahulu kala. ADVERTISEMENT.
Selainurun keringat dan tenaga demi kesejahteraan keluarga, 7 alasan ini akan memperkuat keinginanmu untuk bekerja setelah menikah nanti. 7 Alasan Kenapa Cewek Layak Punya Mimpi Untuk Bekerja dan Membangun Karir Sendiri. 5 September 2015
PerayaanNatal tahun ini mungkin terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pandemi Covid-19 membuat banyak orang memilih untuk menghabiskan Home; COVID-19; Kanal; Headline; Terpopuler; Fokus; Bagaimana Merayakan Natal Saat Kamu Sendiri? Minggu, 05 Desember 2021 - 14:23 | 14.22k. Ilustrasi: Merayakan Natal Saat Sendiri. (Foto: istock)
Pilihlahtopik tersebut. 4. Gunakan beberapa detail yang bagus. Saat Anda memilih topik tertentu untuk disempitkan, gambarkan secara spesifik sebagai dasar yang unik. Ingat, Anda sedang menceritakan tentang diri sendiri. Semakin banyak detail, semakin baik. Buruk: Saya menyukai olahraga.
Homepage/ Siswa / ceritakanlah kejadian saat kamu meminta maaf atau memaafkan seseorang dan bagaimana hal itu memulihkan hubungan kalian. Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya. Cari. Cari. Recent Post.
Sayabersyukur untuk penyertaan Tuhan dan setiap pelajaran dalam mengenal Allah yang saya dapat selama tinggal di N sampai saat ini. Ketika mengingat hal-hal itu, bisa dirasakan bahwa Allah menginginkan sesuatu yang indah di dalam kehidupan saya secara pribadi untuk kemuliaan-Nya. Bersyukur untuk setiap teguran dari Allah karena kasih sayang-Nya.
Suratyang ditulis 500 tahun lalu (1582) di Korea ini ditujukan untuk sang suami Eung Tae-lee yang meninggal pada usia 30 tahun. Dalam surat cintanya, janda ini menuturkan semua isi hati, cinta, dan menagih janji-janji indah yang pernah diungkap Lee kepadanya. Karena kesedihannya, hidupnya jadi berantakan. Ia bahkan rela menganyam sebuah sandal
PTaO. - Berikut ini kunci jawaban Bahasa Indonesia Semester 2 kelas 11 halaman 108. Kunci jawaban mata pelajaran Bahasa Indonesia semester 2 kelas 11 SMA/MA dalam artikel ini, hanya sebagai referensi atau panduan siswa dalam belajar. Sebelum melihat kunci jawaban, siswa dapat terlebih dahulu mengerjakan soalnya sendiri. Di halaman 108 semester 2 Bab 4 tentang meneladani kehidupan dari cerita pendek, pada bagian Tugas, membahas soal lima contoh cerpen. Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 108 semester 2 bab 4 tentang lima contoh cerpen Baca juga Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 91 Semester 2 Bab 3 Kalimat Majemuk Tugas Soal 1. Setelah membaca cerita di atas, kamu sudah memiliki pemahaman yang jelas tentang pengertian dan karakteristik cerita pendek. Sekarang, buktikanlah pemahamanmu itu dengan menunjukkan sekurangkurangnya lima contoh cerita lainnya yang berkategori cerpen. Sajikanlah hasilnya dalam rubrik berikut 2. Secara berdiskusi kelompok, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut! a. Di mana dan kapan peristiwa dalam cerita itu terjadi?b. Kata-kata “robohnya surau kami” itu maksudnya apa?c. Pesan-pesan yang disampaikan pengarang melalui cerpennya itu apa saja?d. Setujukah kamu dengan isi cerita itu dan adakah hal-hal yang bertentangan dengan kayakinanmu sendiri?e. Bagaimana hubungan kamu sendiri selama ini dengan Tuhan? Ceritakanlah! 3. Kerjakanlah hal berikut sesuai dengan instruksinya! a. Buatlah lima pertanyaan lainnya secara berkelompok untuk menguji pemahaman literal, interpretatif, integratif, kritis, dan kreatif!b. Mintalah teman-teman kamu dari kelompok lain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu! Jawaban 1. Menyajikan contoh cerpen - Judul cerpen Bulan Biru
“Kisah Keterhubungan Dengan Tuhan Saya Pertumbuhan Pendidikan Rohani Saya” Sudah menjadi rahasia umum bahwa menjalin hubungan yang baik dengan Tuhan adalah kunci kebahagiaan dan keberhasilan dalam hidup. Hubungan dengan Tuhan memberikan kita kekuatan untuk melewati segala rintangan dan kesulitan dalam kehidupan. Namun, penting untuk dipahami bahwa hubungan dengan Tuhan bukan hanya tentang beribadah dan berdoa, tetapi juga tentang kesadaran diri dan keterbukaan hati. Sebagai manusia, kita sering kali terjebak dalam keseharian yang sibuk dan lupa untuk memperkuat hubungan kita dengan Tuhan. Ada kalanya kita merasa kesepian, kehilangan tujuan hidup, atau bahkan merasa tidak berarti. Namun, dengan memperkuat hubungan kita dengan Tuhan, kita bisa merasakan damainya yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Saat kita mendekatkan diri pada-Nya dalam doa dan meditasi, kita menjadi lebih sadar akan keberadaan-Nya dan kekuatan-Nya yang tak terbatas. Kita bersama dengan Tuhan membentuk ikatan yang kuat, yang membuat kita merasa aman dan terlindungi sepanjang waktu. Ini membantu kita melupakan ketakutan, stres, dan kecemasan yang mungkin menghantui hidup kita sehari-hari. Kita menjadi lebih percaya diri, tenang, dan damai dalam segala situasi. Selain itu, menjalin hubungan yang baik dengan Tuhan juga membantu kita memahami dan mengekspresikan diri dengan lebih baik. Kita belajar untuk lebih rendah hati dan menghargai semua karunia yang diberikan-Nya dalam hidup kita. Kita juga belajar untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab kita dengan penuh rasa syukur. Kita sering kali menganggap hubungan dengan Tuhan hanya berarti berdoa dan membaca Alkitab. Namun, sebenarnya, hubungan dengan Tuhan lebih dari itu. Hubungan itu tentang setiap momen dalam hidup kita; kapan kita butuh bantuan-Nya, kapan kita merasa senang, atau kapan kita merasa sedih. Kita bisa memperkuat hubungan kita dengan-Nya dengan berpartisipasi dalam kegiatan kebaikan, membantu sesama, dan mempraktikkan nilai-nilai agama kita. Dalam kesimpulannya, memperkuat hubungan kita dengan Tuhan harus selalu menjadi salah satu prioritas kita. Hal ini membawa dampak yang positif dalam setiap aspek kehidupan kita, memberikan kita kebahagiaan dan keberhasilan dalam jangka panjang. Menjalin Hubungan dengan Tuhan Melalui Meditasi dan Refleksi Selain melalui doa, membaca Alkitab, dan beribadah, menjalin hubungan dengan Tuhan juga bisa dilakukan melalui meditasi dan refleksi. Meditasi merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kualitas spiritual yang diikuti dengan respon fisik, emosional, dan mental yang bermanfaat melalui relaksasi dan pengendalian pernapasan. Sementara itu, refleksi adalah kegiatan untuk merenungkan kembali peristiwa atau pengalaman hidup yang telah dialami. Dengan refleksi, seseorang dapat mengevaluasi tindakan dan pemikirannya, lalu perlahan-lahan memahami diri dan hubungannya dengan Tuhan. Meditasi dan refleksi dengan Tuhan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Carilah tempat yang tenang dan nyaman serta minim gangguan untuk memulai aktivitas ini. Anda dapat menggunakan bantuan aplikasi meditasi atau buku meditasi untuk membantu Anda memulai aktivitas ini. Manfaat dari meditasi dan refleksi dengan Tuhan adalah dapat membantu seseorang untuk lebih dekat dengan Tuhan, meningkatkan kesadaran dan konsentrasi, mengurangi stres, meningkatkan kepercayaan diri, serta membantu seseorang untuk lebih memahami diri dan meningkatkan kualitas hidup. Jadi, selain melalui doa, membaca Alkitab, dan beribadah, memperkuat hubungan dengan Tuhan juga bisa dilakukan melalui meditasi dan refleksi. Cari waktu yang tepat dan mulailah melakukannya secara rutin untuk mendapatkan manfaat maksimal. Pentingnya Mempertahankan Hubungan dengan Tuhan Mempertahankan hubungan yang baik dengan Tuhan adalah suatu kebutuhan yang mendesak dalam kehidupan kita. Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, kita membutuhkan Kepala yang lebih besar dan Kuasa yang lebih besar untuk membantu menuntun langkah kita. Dalam Ketetapan Agama kita, Tuhan menuntun kita untuk merenung dan berkomunikasi dengan-Nya secara teratur melalui doa, menghadiri kebaktian, membaca dan mempelajari firman-Nya, dan melakukan tindakan-tindakan yang sesuai dengan kehendak-Nya. Ketika kita mempelajari dan mengaplikasikan prinsip-prinsip Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari, itu membawa banyak manfaat yang signifikan bagi kesejahteraan spiritual, mental dan fisik kita. Setiap kali kita berdoa, membaca ayat-ayat suci, dan merenungkan makna dari kehidupan, kita merenungkan Diri kita yang lebih besar dan Kehendak yang lebih tinggi yang lebih besar dari diri kita sendiri. Melalui koneksi ini dengan Tuhan, kita juga belajar untuk mendengarkan suara hati kita dan intuisi kita yang lebih dalam, yang membantu kita mengambil keputusan yang lebih bijak dan memahami bahwa ada jalan yang lebih besar dalam hidup ini selain dari kepentingan pribadi kita. Hal ini juga membantu kita terhindar dari godaan dan godaan yang mungkin kita hadapi dalam hidup kita, karena kita memahami nilai-nilai yang memandu tindakan kita. Selain itu, ketika kita menjalin hubungan yang baik dengan Tuhan, itu membawa kita rasa tenang dan ketenangan yang dalam ketika kita berjuang atau menghadapi kesulitan dalam hidup kita. Kita merasa aman bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang mengarahkan dan membimbing langkah kita dan banyak orang yang menjadi lebih sabar dan bersemangat selama masa-masa sulit ketika mereka mempercayakan diri mereka pada Tuhan. Ketika kita memelihara hubungan dengan Tuhan, itu juga membawa kebahagiaan dan kedamaian di dalam kehidupan kita. Kita merasa lebih bahagia dan lebih puas dengan diri kita sendiri ketika kita sadar bahwa kita sedang hidup sesuai dengan maksud Tuhan bagi kita, dan kita merasakan kedamaian dan kelegaan dalam diri dalam mengetahui bahwa kita tidak sendirian melalui perjuangan kita. Menemukan Tujuan Hidup yang Lebih Jelas Banyak orang merasa kebingungan dan kehilangan arah ketika mencari tujuan hidup mereka. Namun, dengan membangun hubungan yang baik dengan Tuhan, seseorang dapat menemukan kejelasan dan kepastian dalam tujuan hidupnya. Kita menjadi lebih memiliki tujuan hidup yang lebih besar daripada sekadar mencari kesuksesan materi dan kepuasan diri. Sebaliknya, kita lebih fokus pada kebahagiaan dan pengalaman spiritual, sehingga memberikan makna yang lebih dalam pada hidup kita. Dalam hubungan dengan Tuhan, kita juga dapat menemukan panggilan spiritual kita. Kita dapat merasa bahwa kita di sini untuk tujuan tertentu, seperti untuk melayani sesama, memberikan kebaikan, atau memperjuangkan keadilan. Kita dapat menggunakan bakat dan keahlian kita untuk memenuhi panggilan ini dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Menemukan tujuan hidup yang jelas juga membantu kita dalam mengelola waktu dan sumber daya kita. Kita menjadi lebih fokus dan efektif dalam memprioritaskan tugas-tugas penting dan meninggalkan hal-hal yang kurang relevan. Oleh karena itu, membangun hubungan yang baik dengan Tuhan dapat membantu kita mencapai kesuksesan dan kebahagiaan yang lebih besar dalam hidup kita. Mengenal Tuhan dengan Lebih Dekat Untuk menjaga dan terus meningkatkan hubungan dengan Tuhan, penting untuk mengenal-Nya dengan lebih dekat. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan membaca Alkitab atau kitab suci dari agama yang dianut. Dalam kitab suci tersebut terdapat pengajaran tentang karakter dan sifat Tuhan sehingga bisa membantu untuk mengenal Dia lebih dalam. Tidak hanya itu, mengikuti kelas atau seminar agama juga bisa menjadi alternatif untuk mempelajari tentang ajaran agama yang dianut. Dengan mempelajari ajaran agama, akan lebih mudah untuk memahami peran Tuhan dalam hidup dan menjaga hubungan dengan-Nya. Menjaga Konsistensi dalam Ibadah dan Doa Merawat dan meningkatkan hubungan dengan Tuhan juga bisa dilakukan melalui konsistensi dalam ibadah dan doa. Ibadah dan doa adalah sarana untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Dalam ibadah, kita bisa memuji dan mempersembahkan waktu, tenaga, dan pikiran kepada Tuhan, sedangkan doa bisa menjadi sarana untuk memohon, meminta bimbingan, dan mengungkapkan rasa syukur. Untuk menjaga konsistensi dalam ibadah dan doa, bisa dibuat jadwal rutin untuk melakukan kegiatan tersebut. Selain itu, bisa juga dilakukan dengan bergabung dalam komunitas atau kelompok doa sehingga saling mendukung dan memotivasi satu sama lain. Mengalihkan Fokus dari Dunia ke Tuhan Kegiatan sehari-hari seringkali membuat fokus kita lebih tertuju pada hal duniawi dan material. Hal ini bisa menyebabkan hubungan dengan Tuhan terganggu atau bahkan terputus. Oleh karena itu, penting untuk mengalihkan fokus dari dunia ke Tuhan. Salah satu cara untuk mengalihkan fokus adalah dengan mempraktikkan kegiatan spiritual seperti meditasi atau mengambil waktu untuk merenung. Kegiatan spiritual tersebut membantu kita untuk lebih tenang dan merenungkan keberadaan Tuhan dalam hidup kita. Selain itu, bisa juga dilakukan dengan beramal atau melayani orang lain agar kita lebih mengalami kehadiran Allah di dalam hidup kita. Berpikir Positif dan Bersyukur Berpikir positif dan bersyukur juga bisa membantu untuk menjaga dan meningkatkan hubungan dengan Tuhan. Dengan bersyukur atas segala hal yang telah diberikan, kita akan semakin merasa dekat dan terikat dengan Tuhan. Untuk membiasakan diri dengan berpikir positif dan bersyukur, bisa dilakukan dengan mencatat diari atau membuat catatan tentang hal-hal positif yang terjadi dalam hidup kita. Selain itu, bisa juga dilakukan dengan menghadiri motivasi atau seminar yang membahas tentang kebahagiaan dan rasa syukur. Menjaga Komunikasi dengan Tuhan Terakhir, untuk menjaga dan meningkatkan hubungan dengan Tuhan, penting untuk terus menjaga komunikasi dengan-Nya. Komunikasi dengan Tuhan bisa dilakukan dengan berdoa, membaca kitab suci, dan merenung. Untuk menjaga komunikasi dengan Tuhan, bisa dilakukan dengan membuat waktu khusus untuk berdoa dan merenung. Selain itu, hindari segala hal yang bisa mengganggu konsentrasi dan fokus saat berkomunikasi dengan Tuhan. Dengan menjaga komunikasi yang baik dengan Tuhan, hubungan dengan-Nya akan semakin erat dan kokoh sehingga kita akan merasa lebih tenang dan damai dalam menjalani hidup.
Navigasi cepat Pertama Membangun Hubungan Dengan Tuhan Berdoa kepada Tuhan dengan Hati yang Jujur Kedua Membangun Hubungan Dengan Tuhan Saat Membaca Firman Tuhan, Renungkanlah Dengan Hatimu Ketiga Membangun Hubungan Dengan Tuhan Carilah Kebenaran dan Lakukanlah Firman Tuhan dalam Segala Hal Keempat Membangun Hubungan Dengan Tuhan Datanglah di hadapan Tuhan dan Refleksikan Diri Sendiri Setiap Hari Cara membangun hubungan dengan Tuhan, ini adalah topik yang menjadi perhatian setiap orang Kristen. Alkitab berkata "Mendekatlah kepada Tuhan, dan Dia akan mendekat kepada engkau" Yakobus 48. Sebagai orang Kristen, hanya dengan mendekat kepada Tuhan dan memiliki interaksi yang nyata dengan Tuhan, kita dapat mempertahankan hubungan yang normal dengan Tuhan dan memperoleh pekerjaan Roh Kudus. Ini seperti halnya dua orang yang saling bergaul, yang hanya bisa menjaga hubungan dekat untuk waktu yang lama dengan menjadi lebih terbuka satu sama lain, lebih banyak berkomunikasi ketika mereka menghadapi masalah, dan dengan memahami dan menghormati satu sama lain. Namun, di zaman kehidupan yang serba cepat ini, pekerjaan yang sibuk, hubungan yang rumit, dan tren sosial yang jahat menarik kita ke dalamnya dan makin memenuhi kita. Hati kita mudah diganggu oleh orang-orang, peristiwa dan hal-hal dari dunia luar, dan itu mencegah kita mempertahankan hubungan yang normal dengan Tuhan. Ini menuntun kita menjadi makin jauh dari Tuhan dan, ketika menghadapi masalah, kita menjadi sangat sulit menenangkan diri di hadapan Tuhan, mendekat kepada Tuhan dan mencari pencerahan dan bimbingan Roh Kudus. Ketika melakukan sesuatu, kita sering melakukannya tanpa arah atau tujuan yang benar, dan roh kita terus-menerus dalam keadaan kehampaan dan kegelisahan. Jadi bagaimana tepatnya kita dapat mempertahankan hubungan yang dekat dengan Tuhan? Kita hanya perlu memahami empat poin di bawah ini, dan hubungan dengan Tuhan pasti akan menjadi lebih dekat. 1. Isyarat Pertama Membangun Hubungan Dengan Tuhan Berdoa kepada Tuhan dengan Hati yang Jujur Doa adalah saluran yang melaluinya kita berkomunikasi dengan Tuhan. Melalui doa, hati kita lebih mampu untuk menjadi tenang di hadapan Tuhan, untuk merenungkan firman Tuhan, mencari kehendak-Nya dan membangun hubungan yang normal dengan Tuhan. Tetapi dalam kehidupan, karena sibuk dengan pekerjaan atau tugas-tugas rumah tangga, kita sering sekadar melakukan rutinitas dalam doa, dan hanya memperlakukan Tuhan secara acuh tak acuh dengan mengucapkan beberapa kata dengan asal-asalan. Ketika kita sibuk dengan hal pertama di pagi hari, misalnya, pergi bekerja atau menyibukkan diri dengan sesuatu yang lain, kita berdoa dengan tergesa-gesa "Oh Tuhan! Aku memercayakan pekerjaan hari ini ke dalam tangan-Mu, dan aku memercayakan anak-anak dan orang tuaku kepada-Mu. Aku mempercayakan semuanya ke dalam tangan-Mu, dan aku mohon kiranya Engkau memberkati dan melindungiku. Amin!" Kita memperlakukan Tuhan secara acuh tak acuh dengan mengucapkan beberapa kata sembarangan. Hati kita tidak tenang, apalagi memiliki interaksi yang nyata dengan Tuhan. Terkadang, kita mengucapkan kata-kata yang terdengar menyenangkan, dan beberapa kata yang hampa dan sombong kepada Tuhan dalam doa, dan kita tidak mengucapkan apa yang ada di dalam hati kita kepada Tuhan. Atau kadangkala, ketika berdoa, kita mengucapkan kata-kata tertentu yang kita hafalkan, dan kita mengucapkan kata-kata lama dan basi yang sama setiap waktu, dan ini sepenuhnya menjadi doa ritual keagamaan. Banyak doa seperti ini diucapkan dalam hidup kita—doa yang berpegang teguh pada aturan, dan doa di mana kita tidak membuka hati kita kepada Tuhan ataupun mencari kehendak-Nya. Tuhan benci ketika kita berdoa tanpa maksud sesungguhnya, karena doa semacam ini hanya menyangkut tampilan luar dan ritual keagamaan, dan tidak ada interaksi yang nyata dengan Tuhan dalam roh kita. Orang-orang yang berdoa seperti ini memperlakukan Tuhan secara acuh tak acuh dan menipu Dia. Karena itu, doa-doa seperti ini tidak didengar oleh Tuhan dan orang-orang yang berdoa dengan cara ini menjadi sangat sulit digerakkan oleh Roh Kudus. Ketika berdoa seperti ini, mereka tidak dapat merasakan hadirat Tuhan, roh mereka menjadi gelap dan lemah, dan hubungan dengan Tuhan semakin lama menjadi semakin jauh. Tuhan Yesus berkata "Tuhan adalah Roh dan mereka yang menyembah Dia harus menyembah Dia dalam roh dan kebenaran" Yohanes 424. Tuhan adalah Pencipta yang memenuhi seluruh langit dan bumi. Dia berada di samping kita setiap waktu, memperhatikan setiap kata dan tindakan kita, setiap pikiran dan gagasan kita. Tuhan adalah yang tertinggi, benar-benar bermartabat, dan ketika kita berdoa kepada Tuhan, kita menyembah Tuhan, dan kita harus datang di hadapan Tuhan dengan hati yang jujur. Karena itu, ketika berdoa kepada Tuhan, kita harus memiliki hati yang takut akan Tuhan, berbicara dengan tulus dan jujur kepada-Nya, menyerahkan keadaan kita yang sebenarnya, kesulitan dan penderitaan kita di hadapan Tuhan dan memberi tahu Dia tentang semuanya itu. Kita juga harus mencari kehendak Tuhan dan mencari jalan pengamalan, karena hanya dengan cara inilah doa kita akan selaras dengan kehendak Tuhan. Misalnya, kita menghadapi beberapa kesulitan dalam hidup, atau kita melihat diri kita hidup dalam situasi di mana kita terus-menerus berbuat dosa dan mengakuinya, dan kita merasa tersiksa. Jadi, kita membuka hati kepada Tuhan, memberitahukan masalah ini kepada Tuhan dan mencari kehendak-Nya, lalu Tuhan akan melihat ketulusan kita dan Dia akan menggerakkan kita. Dia akan memberi kita iman, atau Dia akan menerangi kita untuk memahami kehendak-Nya. Dengan cara ini, kita menjadi paham akan kebenaran dan memiliki langkah ke depan. Misalnya, ketika kita benar-benar menyadari bahwa doa kita hanya berpegang teguh pada aturan dan hanya dipanjatkan sebagai formalitas, atau kita berbicara dengan sombong atau hampa, dan kita tidak memiliki interaksi yang nyata dengan Tuhan, maka kita dapat berdoa dengan cara seperti ini "Oh Tuhan! Saat aku berdoa sebelumnya, aku hanya memperlakukan-Mu dengan acuh tak acuh. Semua yang kukatakan itu kuucapkan untuk menipu-Mu dan aku tidak berbicara dengan tulus sama sekali. Aku merasa sangat berutang kepada-Mu. Mulai hari ini dan seterusnya, aku ingin berdoa dengan hatiku. Aku akan mengatakan kepada-Mu apa pun yang kupikirkan dalam hatiku, dan aku akan menyembah-Mu dengan hati yang jujur, dan memohon bimbingan-Mu." Ketika kita membuka diri kepada Tuhan seperti ini dari lubuk hati kita, hati kita pun akan digerakkan. Kemudian kita melihat betapa kita telah memberontak terhadap Tuhan, dan kita bahkan berharap untuk lebih sungguh-sungguh bertobat kepada Tuhan dan berbicara dengan tulus kepada-Nya. Pada saat inilah kita akan merasa bahwa hubungan dengan Tuhan sangat dekat, seolah-olah kita berhadapan muka dengan-Nya. Inilah hasil dari membuka hati kita kepada Tuhan. Membuka hati kita kepada Tuhan tidak ada hubungannya dengan seberapa banyak kita berkata-kata kepada-Nya, atau apakah kita menggunakan kata-kata yang semarak atau bahasa yang indah. Selama kita membuka hati kita kepada Tuhan dan memberi tahu Dia tentang keadaan kita yang sebenarnya, mencari bimbingan dan pencerahan-Nya, maka Tuhan akan mendengarkan kita bahkan jika kita hanya mengucapkan beberapa kata sederhana. Jika kita sering mendekat kepada Tuhan dengan cara ini, apakah itu pada pertemuan ibadah atau selama renungan, atau ketika kita menyusuri jalan atau duduk di dalam bus atau di tempat kerja, hati kita akan selalu diam-diam membuka diri kepada Tuhan dalam doa. Tanpa menyadarinya, hati kita kemudian dapat menjadi lebih tenang di hadapan Tuhan, kita akan lebih memahami kehendak Tuhan dan, ketika menghadapi masalah, kita akan tahu bagaimana melakukan kebenaran untuk memuaskan Tuhan. Dengan cara ini, hubungan kita dengan Tuhan akan menjadi jauh lebih normal. 2. Isyarat Kedua Membangun Hubungan Dengan Tuhan Saat Membaca Firman Tuhan, Renungkanlah Dengan Hatimu Orang-orang Kristen melakukan renungan dan membaca firman Tuhan setiap hari. Bagaimanakah cara kita membaca firman Tuhan agar dapat mencapai hasil yang baik sekaligus membuat hubungan dengan Tuhan menjadi lebih dekat? Firman Tuhan mengatakan "Orang percaya kepada Tuhan, mengasihi Dia, dan memuaskan Dia dengan cara menyentuh Roh Tuhan dengan hati mereka, sehingga memperoleh kepuasan-Nya; saat merenungkan firman Tuhan dengan hati mereka, mereka pun digerakkan oleh Roh Tuhan oleh karenanya" . Firman Tuhan memberi tahu kita bahwa, ketika membaca firman-Nya, kita harus merenungkannya dan mencari dengan hati kita, kita harus memperoleh pencerahan dan penerangan Roh Kudus, dan kita harus memahami kehendak Tuhan dan apa yang Dia kehendaki dari kita. Hanya dengan membaca firman Tuhan dengan cara ini, usaha kita akan membuahkan hasil dan kita akan lebih dekat kepada Tuhan. Ketika membaca firman Tuhan, jika kita hanya melihatnya sepintas lalu tanpa benar-benar memperhatikan, jika kita hanya berfokus memahami beberapa huruf tertulis dan doktrin untuk memamerkan diri kita dan tidak menaruh perhatian pada pemahaman akan makna firman Tuhan yang sebenarnya, maka seberapa pun banyaknya kita membaca firman-Nya, kita tidak akan selaras dengan kehendak-Nya, apalagi mampu membangun hubungan yang normal dengan Tuhan. Karena itu, ketika membaca firman Tuhan, kita harus menenangkan hati dan menggunakan hati kita untuk merenungkan mengapa Tuhan mengatakan hal-hal seperti itu, apakah kehendak Tuhan dan apakah hasil yang ingin dicapai Tuhan bersama kita dengan mengatakan hal-hal seperti itu. Hanya merenungkan firman-Nya secara mendalam dengan cara inilah kita dapat memahami kehendak Tuhan dan menjadi lebih berkenan di hati-Nya, dan hubungan dengan Tuhan akan menjadi makin normal. Sebagai contoh, kita melihat bahwa Tuhan Yesus berkata "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, Kecuali engkau dipertobatkan, dan menjadi sama seperti anak kecil, engkau tidak akan bisa masuk ke dalam Kerajaan Surga" Matius 183. Kita semua dapat memahami makna sepintas dari pernyataan ini, bahwa Tuhan ingin kita menjadi orang jujur. Tetapi hal-hal seperti pentingnya menjadi orang jujur, mengapa Tuhan mencintai orang jujur dan bagaimana tepatnya menjadi seorang yang jujur, semua itu adalah persoalan yang harus kita renungkan secara lebih mendalam. Melalui pembacaan doa dan perenungan firman Tuhan, kita akan memahami bahwa esensi Tuhan adalah setia, dan bahwa tidak ada kebohongan atau kecurangan dalam apa pun yang Tuhan katakan atau lakukan, dan karena itulah Tuhan mengasihi orang jujur dan membenci orang yang curang. Tuhan menghendaki kita agar menjadi orang jujur, karena hanya dengan menjadi orang jujur sesuai dengan tuntutan Tuhan, kita dapat dituntun oleh Tuhan ke dalam kerajaan-Nya. Jadi bagaimana tepatnya kita menjadi orang jujur? Pertama, kita tidak boleh berbicara dusta, tetapi kita harus murni dan terbuka serta mengatakan apa yang ada dalam hati kita; kedua, kita tidak boleh bertindak curang, kita harus mampu meninggalkan kepentingan kita sendiri, dan tidak menipu Tuhan maupun manusia; ketiga, tidak boleh ada kecurangan dalam hati kita, tidak boleh ada motif atau tujuan pribadi dalam tindakan kita, tetapi sebaliknya kita harus bertindak hanya untuk melakukan kebenaran dan memuaskan Tuhan. Setelah terang ini dicapai melalui perenungan, kita merenungkan tindakan dan perilaku kita dan kemudian melihat apakah kita masih memiliki banyak ungkapan curang Saat berurusan dengan orang lain, sering kali kita tidak dapat menghentikan diri kita sendiri untuk tidak berbohong atau menipu demi melindungi kepentingan, reputasi, dan status kita sendiri. Ketika mengorbankan diri kita sendiri untuk Tuhan, kita mungkin mengatakan dalam doa bahwa kita ingin mengasihi Tuhan dan memuaskan-Nya, tetapi ketika ujian menimpa kita, misalnya anak sakit atau kita sendiri sakit atau anggota keluarga kehilangan pekerjaan, kita mulai mengeluh kepada Tuhan, sedemikian rupa sehingga kita ingin menghentikan pekerjaan kita di gereja. Dalam hal ini, kita dapat melihat bahwa kita mengorbankan diri kita sendiri untuk Tuhan dengan cara yang cemar, dan dengan cara di mana kita membuat kesepakatan dengan Tuhan. Kita mengorbankan diri kita untuk Tuhan agar mendapat keuntungan dari Tuhan, dan tidak semata-mata demi memuaskan Tuhan. Ini hanya beberapa contoh dari ungkapan kecurangan kita. Dari ungkapan-ungkapan ini, kita dapat melihat bahwa kita bukanlah orang yang benar-benar jujur. Setelah melihat dengan jelas kelemahan dan kekurangan kita sendiri, ketetapan hati pun muncul dalam diri kita untuk haus akan kebenaran dan kita berusaha melakukan lebih banyak firman Tuhan dalam hidup kita. Inilah hasil yang dicapai dengan merenungkan firman Tuhan. Tentu saja, hasil ini tidak dapat dicapai dengan merenungkan firman Tuhan satu kali, tetapi dengan merenungkan firman-Nya berkali-kali. Kita juga harus secara sadar melakukan firman Tuhan setiap kali menghadapi masalah. Singkatnya, selama kita tanpa henti merenungkan firman Tuhan dengan hati kita dengan cara ini, maka kita akan dapat memperoleh pencerahan dan penerangan Roh Kudus. Suatu hari, kita akan mendapatkan terang baru, dan hari berikutnya kita akan mendapatkan sedikit lebih banyak terang baru dan, seiring berjalannya waktu, kita akan dapat lebih memahami tentang kebenaran dalam firman Tuhan, jalan pengamalan akan menjadi lebih jelas, hidup kita akan mengalami kemajuan secara bertahap, dan hubungan dengan Tuhan akan menjadi makin dekat. 3. Isyarat Ketiga Membangun Hubungan Dengan Tuhan Carilah Kebenaran dan Lakukanlah Firman Tuhan dalam Segala Hal Hal yang paling penting bagi orang Kristen untuk mempertahankan hubungan yang normal dengan Tuhan adalah dengan mencari kebenaran ketika mereka menghadapi masalah dan melakukan sesuai dengan firman-Nya. Tetapi dalam kehidupan, ketika menghadapi masalah, sering kali kita mengandalkan pengalaman kita sendiri atau menggunakan cara-cara manusia untuk menanganinya, atau kita menanganinya sesuai dengan pilihan kita sendiri. Kita sangat jarang menenangkan diri di hadapan Tuhan dan mencari kebenaran, atau menangani masalah sesuai dengan kehendak Tuhan. Ini menyebabkan kita kehilangan banyak kesempatan untuk melakukan kebenaran, dan kita menjadi makin jauh dari Tuhan. Firman Tuhan berkata "Tidak peduli apa yang engkau lakukan, tidak peduli seberapa besar masalahnya, dan terlepas apakah engkau melakukan tugasmu dalam keluarga Tuhan atau apakah ini adalah masalah pribadimu, engkau harus mempertimbangkan apakah masalah ini sesuai dengan kehendak Tuhan, apakah masalah ini sesuatu yang seharusnya dilakukan seseorang dengan kemanusiaan, dan apakah yang engkau lakukan akan membuat Tuhan bahagia atau tidak. Engkau harus memikirkan hal-hal ini. Jika engkau melakukan dengan cara ini, engkau adalah orang yang mencari kebenaran dan orang yang benar-benar percaya kepada Tuhan" . "Jika engkau tetap berada di dalam firman-Ku, engkau adalah sungguh-sungguh murid-Ku" Yohanes 831. Firman Tuhan menunjukkan kepada kita jalan yang jelas. Apakah kita melakukan pekerjaan di gereja atau menangani masalah yang kita temui dalam hidup kita, kita harus selalu mencari kebenaran dan memahami kehendak Tuhan, melihat bagaimana menangani masalah dengan cara yang memenuhi tuntutan Tuhan, menggunakan kebenaran untuk menyelesaikan semua masalah yang mungkin kita hadapi dan mempertahankan hubungan normal kita dengan Tuhan. Ambillah contoh bagaimana kita harus mencari kebenaran ketika memilih pasangan hidup, misalnya. Ketika mencari pasangan hidup, kita selalu mengikuti pilihan kita sendiri dan berfokus pada penampilan dan perangai orang itu, dan kita mencari pria yang jangkung, kaya, dan tampan, atau wanita berkulit putih, yang kaya dan cantik, percaya bahwa kita hanya akan memiliki pernikahan yang bahagia jika menikahi seseorang yang seperti itu, dan bahwa kita akan menjalani kehidupan jasmaniah yang nyaman, tenteram, dan menyenangkan, dan orang lain akan iri pada kita. Namun, pernahkah kita bertanya-tanya apakah menemukan pasangan seperti itu bermanfaat bagi kepercayaan kita kepada Tuhan dan bagi kemajuan hidup kita? Jika pasangan hidup kita tidak percaya kepada Tuhan dan mereka mencoba menghentikan kita untuk percaya kepada Tuhan, akan seperti apa hasilnya? Alkitab berkata "Janganlah engkau menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya" 2 Korintus 614. Dari sini, kita dapat melihat bahwa aspirasi orang tak percaya dan orang percaya tidak berjalan seiring dan tidak cocok satu sama lain. Dalam pendekatan mereka terhadap iman dan tren sosial, mereka masing-masing akan memiliki pandangan sendiri dan akan mengejar hal-hal yang berbeda seorang Kristen akan punya keinginan untuk mengikuti jalan takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, sedangkan orang tidak percaya akan punya keinginan untuk mengikuti tren jahat dunia. Jika kita dipersatukan dengan orang tidak percaya, kita tentu akan dipengaruhi oleh mereka, dan kemajuan hidup kita akan terhambat. Karena itu, ketika memilih pasangan, kita harus mempertimbangkan kemanusiaan dan karakter orang itu dan mempertimbangkan apakah bergaul dengan mereka akan menguntungkan kepercayaan kita kepada Tuhan, apakah kita berdua seia sekata atau tidak, dan apakah aspirasi kita sesuai. Jika tidak mempertimbangkan hal-hal ini, tetapi hanya berfokus semata-mata pada penampilan luar orang tersebut dan situasi keluarga mereka, maka, setelah kita menikah, rasa sakit akan datang karena kita tidak seia sekata. Jika pasangan hidup kita juga mencoba memaksa dan menghentikan kita untuk percaya kepada Tuhan, ini akan menghancurkan kehidupan rohani kita lebih jauh. Karena itu dapat dilihat bahwa, tidak peduli masalah apa yang mungkin kita temui dalam hidup kita, hanya dengan mencari kebenaran, memahami kehendak Tuhan dan bertindak sesuai dengan kehendak-Nya, kita dapat hidup di bawah pemeliharaan dan perlindungan Tuhan, dan hanya dengan cara itulah kita dapat memelihara hubungan normal kita dengan Tuhan. 4. Isyarat Keempat Membangun Hubungan Dengan Tuhan Datanglah di hadapan Tuhan dan Refleksikan Diri Sendiri Setiap Hari Tuhan Yahweh berkata "Pertimbangkanlah cara hidupmu" Hagai 17. Dari firman Tuhan, kita dapat melihat bahwa merefleksikan diri sendiri sangat diperlukan untuk jalan masuk kehidupan kita! Melalui refleksi, kita dapat melihat bahwa kita memiliki begitu banyak kekurangan dan bahwa kita terlalu jauh dari kriteria yang dituntut Tuhan. Karena itu motivasi untuk mengejar kebenaran muncul dalam diri kita, kita bertekad untuk meninggalkan daging dan berupaya yang terbaik untuk melakukan sesuai dengan firman Tuhan. Dengan cara ini, kita berhati-hati untuk bertindak sesuai dengan tuntutan Tuhan dalam pengalaman praktis kita, kita melakukan firman Tuhan, dan hubungan kita dengan Tuhan menjadi makin normal. Sebagai contoh, orang-orang di antara kita yang melayani sebagai para pemimpin di gereja melihat bahwa dikatakan di dalam Alkitab "Gembalakanlah kawanan domba Tuhan yang ada di antaramu, awasilah mereka, bukan dengan paksaan, tetapi dengan rela; bukan demi mencari untung, tetapi dengan kesediaanmu; Bukan sebagai penguasa atas warisan Tuhan, tetapi menjadi teladan bagi kawanan domba itu" 1 Petrus 52–3. Karena itu, hendaknya kita melakukan refleksi diri ketika sedang menggembalakan saudara-saudari kita, dan bertanya pada diri sendiri apakah kita berhati-hati untuk bersaksi tentang firman Tuhan dan kehendak-Nya, dan memimpin saudara-saudari kita di hadapan Tuhan, ataukah kita mengatakan hal-hal yang terdengar muluk dan sia-sia ketika menyampaikan khotbah untuk pamer, dan memberitakan huruf-huruf tertulis dan doktrin untuk membuat saudara-saudari memuja dan mengagumi kita? Ketika saudara-saudari memberi saran yang masuk akal bagi kita, apakah kita merefleksikan masalah kita sendiri ataukah kita menolak menerima saran mereka, sampai-sampai kita bahkan berdalih dan berusaha membela diri kita sendiri? Melalui refleksi diri, kita dapat melihat bahwa masih ada banyak area dalam pelayanan kita kepada Tuhan di mana kita memberontak, dan bahwa kita masih memiliki banyak watak rusak yang mengharuskan kita untuk tetap terus-menerus mencari kebenaran agar semua masalah itu dapat terselesaikan. Dengan cara ini, kita dapat berperilaku rendah hati, lebih mencari kehendak Tuhan dalam pekerjaan kita, dan kita dapat memimpin saudara-saudari kita sesuai dengan tuntutan Tuhan. Jika kita tidak dapat sering datang di hadapan Tuhan dan merefleksikan diri kita sendiri, kita akan gagal mengenali kerusakan dan kekurangan kita sendiri dan tetap menganggap bahwa diri kita adalah orang-orang yang mengejar kebenaran. Karena itu kita akan puas dengan berdiam diri dan menolak untuk mencapai kemajuan lebih lanjut, dan kita akan menjadi lebih congkak dan merasa benar sendiri, memercayai bahwa diri kita berkenan di hati Tuhan. Namun kenyataannya, tindakan dan perilaku kita tidak akan dapat diterima oleh Tuhan, dan Tuhan akan membenci kita. Karena itu dapat dilihat bahwa sering terlibat dalam refleksi diri sangatlah penting dan bahwa pengamalan kebenaran seseorang dibangun di atas dasar mengenal dirinya sendiri. Hanya dengan memiliki pengetahuan yang benar tentang kerusakan dan kekurangannya sendirilah seseorang dapat menyesal kemudian bangkit, lalu dia akan mau mengejar kebenaran dan melakukan firman Tuhan. Refleksi diri sangat bermanfaat bagi perkembangan hidup kita, dan itulah kunci yang tidak bisa kita abaikan untuk mendekat kepada Tuhan. Ada banyak cara untuk merefleksikan diri kita sendiri kita dapat merefleksikan diri kita sendiri dalam terang firman Tuhan; kita dapat merefleksikan diri kita sendiri dalam kesalahan yang kita buat dalam kehidupan sehari-hari; Ketika orang lain menunjukkan kelemahan dan kerusakan kita, itu bahkan merupakan kesempatan yang sangat baik untuk merefleksikan diri kita sendiri; selain itu, ketika kita melihat kesalahan yang dilakukan oleh orang-orang di sekitar kita, kita juga dapat merefleksikan diri kita sendiri, menganggap kesalahan mereka sebagai peringatan, memetik pelajaran dan diuntungkan oleh semua pelajaran itu, dan lain sebagainya. Refleksi diri tidak terbatas pada siang atau malam hari. Kapan saja dan di mana saja, kita dapat berdoa kepada Tuhan di dalam hati kita, merenungkan dan mengetahui kerusakan kita sendiri, serta dapat mencari kehendak dan tuntutan Tuhan dalam firman-Nya, lalu bertobat pada waktunya. Namun, sebelum kita pergi tidur setiap malam, kita harus merenungkan dan merangkum semua yang kita lakukan hari itu, dan kita akan dapat memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang keadaan kita dan mengetahui hal-hal apa yang belum kita perbaiki. Begitu kita mulai melakukan ini, pengejaran kita akan lebih terarah dan akan lebih bermanfaat untuk membangun hubungan yang normal dengan Tuhan. Saudara-saudari, keempat poin di atas adalah jalan pengamalan bagi kita untuk mendekat kepada Tuhan. Selama kita melakukan poin-poin ini, maka hubungan dengan Tuhan akan menjadi lebih dekat, kita akan memiliki jalan pengamalan dengan masalah-masalah yang kita hadapi, dan Tuhan akan memberikan kita damai sejahtera dan sukacita dan akan memungkinkan kita untuk hidup dalam berkat-berkat-Nya. Jadi, mengapa kita tidak mulai sekarang? Jika Anda masih memiliki masalah dan kebingungan dalam iman dan kehidupan Anda, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui Messenger atau WhatsApp.
Bagaimana hubungan kamu sendiri selama ini dengan Tuhan? Pertanyaan ini mungkin terdengar sederhana, tetapi sangat penting bagi banyak orang yang percaya pada keberadaan Tuhan. Hubungan dengan Tuhan adalah sesuatu yang sangat personal dan dapat berbeda-beda bagi setiap individu. Namun, bagaimana membangun hubungan yang kokoh dengan Tuhan dan bagaimana hubungan itu berdampak pada hidup seseorang? Pengertian Hubungan dengan Tuhan dan Pentingnya Memiliki Hubungan yang Baik Hubungan dengan Tuhan dapat diartikan sebagai ikatan spiritual antara manusia dan keberadaan yang lebih besar darinya. Bagi orang-orang yang percaya pada Tuhan, hubungan ini dianggap sangat penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ada beberapa alasan mengapa memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan sangat penting. Pertama, hubungan dengan Tuhan dapat memberikan rasa kepastian dan ketenangan dalam hidup. Ketika seseorang merasa terhubung dengan kekuatan yang lebih besar darinya, ia merasa memiliki arah dan tujuan hidup yang jelas. Hal ini dapat membantu seseorang merasa lebih tenang dan percaya diri dalam menghadapi tantangan hidup. Kedua, hubungan dengan Tuhan dapat membantu seseorang mengatasi kesulitan dan tantangan hidup. Dalam banyak kasus, ketika seseorang merasa kesulitan atau bingung dalam mengambil keputusan, mereka dapat merasa terbantu dengan berdoa atau meminta bantuan Tuhan. Hal ini dapat membantu mereka merasa lebih tenang dan yakin dalam menghadapi situasi tersebut. Ketiga, hubungan dengan Tuhan dapat membantu seseorang untuk lebih memahami dirinya sendiri dan mencari arti dalam hidup. Ketika seseorang merasa terhubung dengan kekuatan yang lebih besar darinya, ia dapat memahami dirinya sendiri dengan lebih baik dan mengembangkan nilai-nilai spiritual yang penting bagi dirinya. Membangun Hubungan yang Kokoh dengan Tuhan Bagi sebagian orang, membangun hubungan yang kokoh dengan Tuhan dapat terasa sulit. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan Tuhan. Pertama, penting untuk memperdalam pemahaman kita tentang Tuhan. Ini dapat dilakukan dengan membaca Alkitab atau kitab suci lainnya, bergabung dengan kelompok diskusi agama, atau berbicara dengan pemimpin agama atau mentor spiritual. Kedua, penting untuk merenung dan berdoa secara teratur. Merenung dan berdoa dapat membantu kita memperkuat hubungan dengan Tuhan dan merasa lebih terhubung dengan kekuatan yang lebih besar daripada kita sendiri. Hal ini dapat membantu kita memahami diri sendiri dengan lebih baik dan mengembangkan hubungan yang lebih kuat dengan Tuhan. Ketiga, penting untuk mempraktikkan ajaran-ajaran agama kita dalam kehidupan sehari-hari. Ini dapat dilakukan dengan mengikuti ibadah secara teratur, melakukan amal kebajikan, dan mengembangkan nilai-nilai moral yang sesuai dengan ajaran agama kita. Keempat, bergaul dengan orang-orang yang memiliki keyakinan yang sama atau bergabung dengan kelompok keagamaan dapat membantu kita merasa terhubung dengan Tuhan. Kita dapat saling memperkuat iman dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan Tuhan. Kelima, menghadapi setiap tantangan dan kesulitan dengan doa dan meminta bantuan Tuhan dapat membantu memperkuat hubungan kita dengan Tuhan. Hal ini dapat membantu kita merasa lebih dekat dan terhubung dengan Tuhan, serta membantu kita mengatasi kesulitan hidup dengan lebih baik. Hubungan dengan Tuhan adalah hal yang sangat personal dan dapat berbeda-beda bagi setiap individu. Namun, memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan dapat memberikan banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, seperti rasa kepastian, ketenangan, dan kemampuan untuk mengatasi kesulitan hidup. Membangun hubungan yang kokoh dengan Tuhan dapat dilakukan dengan memperdalam pemahaman kita tentang Tuhan, merenung dan berdoa secara teratur, mempraktikkan ajaran agama kita dalam kehidupan sehari-hari, bergaul dengan orang-orang yang memiliki keyakinan yang sama, dan menghadapi setiap tantangan dan kesulitan dengan doa dan meminta bantuan Tuhan. Bagi setiap orang, ceritakanlah pengalamanmu dalam membangun hubunganmu dengan Tuhan. Temukan kepastian dan kebahagiaan dalam kehidupanmu dengan membangun hubungan yang kuat dengan Tuhan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca dalam memperkuat hubungan mereka dengan Tuhan dan mencari kebahagiaan dan kepastian hidup. 397 total views, 4 views today
bagaimana hubungan kamu sendiri selama ini dengan tuhan ceritakanlah